Navigation
Browse
Copyright © 2021 - All Rights Reserved.
Bollywood ID. Film comebacknya Shah Rukh Khan Pathaan ke dunia film setelah 4 tahun vakum, diharapkan meraih box-office dan mampu menghasilkan keuntungan sekitar Rs 50 crores (Rp 100 Miliar) di seluruh dunia.
Film yang dirilis pada Rabu (25/1/2023) kemarin, berhasil menarik banyak penonton untuk datang ke bioskop, terutama untuk para penggemar sang King Khan setelah lama tak menikmati film-filmnya. Hingga diharapkan film memecahkan rekor pada hari pembukaan alias hari pertama beredar untuk sebuah film Bollywood.
Namun di tengah kemeriahan beredarnya film Pathaan, beberapa organisasi Sayap Kanan, mengadakan protes terhadap Pathaan di beberapa kota di Madhya Pradesh kemarin, Rabu (25/1/2023) seperti dilansir NDTV.
Film tersebut mendapat kecaman karena menampilkan bikini berwarna orrange (kunyit) yang dikenakan oleh Deepika Padukone dalam lagu Besharam Rang, karena warna tersebut dianggap suci oleh umat Hindu.
Tetapi Menteri Dalam Negeri negara bagian Madhya Pradesh, Narottam Mishra mengatakan, bahwa tidak ada gunanya melakukan protes sekarang, karena telah ada "koreksi" (Sensor) terhadap film tersebut oleh CBFC (Dewan Pusat Sertifikasi Film/Badan Sensor Film).
Berbicara kepada sekelompok wartawan, Narottam berkata, “Saya yakin semua perbaikan telah dilakukan di dalamnya (film). Badan Sensor telah melakukan koreksi. Kata-kata kontroversial telah dihapus. Jadi, saya tidak melihat ada gunanya memprotes sekarang."
Dia juga mengatakan, bahwa mereka yang masih memprotes film tersebut akan "dibimbing" dan "diluruskan", tambah laporan dari NDTV.
Narottam Mishra, yang merupakan anggota Partai BJP, adalah salah satu orang pertama yang mengajukan keberatan dalam film Pathaan, bulan lalu atas warna bikini di lagu tersebut.
"Pakaian yang dikenakan (oleh Deepika Padukone) dalam lagu itu tidak pantas. Jelaslah bahwa lagu ini telah digambarkan oleh pikiran yang tercemar. Ngomong-ngomong, Deepika ji telah menjadi pendukung geng Tukde Tukde; dia menghadiri protes JNU. Itulah mengapa saya ingin meminta (kepada pembuat film/produser) untuk memperbaiki visual dan pakaian (dalam lagu), jika tidak, kami perlu memikirkan apakah film tersebut akan diizinkan untuk dirilis di Madhya Pradesh," ujar Narottam Mishra.
Terlepas dari CBFC yang memerintahkan pengguntingan lagu tersebut, awal bulan ini, Perdana Menteri (PM) India, Narendra Modi juga mengatakan kepada pekerja dan anggota partainya, untuk menahan diri dari membuat "komentar yang tidak perlu tentang film." [mt]
Berita Lainnya