Navigation
Browse
Copyright © 2021 - All Rights Reserved.
Bollywood ID. Film terbaru Sidharth Malhotra 'Mission Majnu', hari ini, Jumat, 20 Januari 2023 dirilis di platform digital, Netflix. Dalam film yang berkisah tentang dunia mata-mata ini, Sidhart Malhotra dipasangkan dengan aktris baru di Bollywood, Rashmika Mandanna.
Mission Majnu adalah film kisah tentang mata-mata India yang berada di Pakistan. Pada tahun 1974, India berhasil melakukan uji coba nuklir yang mengejutkan dunia. Perdana Menteri Pakistan, Zulfikar Ali Bhutto (Rajit Kapur) kesal.
Atas saran Kepala ISI, Maqsood Alam (Shishir Sharma), Pakistan tidak mau kalah dan memutuskan untuk membuat nuklir. Untuk itu, pemerintah Pakistan memanggil Abdul Qadeer Khan/AQ Khan (Mir Sarwar), seorang ilmuwan nuklir yang berbasis di Belanda untuk kembali ke Pakistan. AQ Khan diberi tanggung jawab untuk membuat bom atom dan Pakistan berencana untuk mengamankan suku cadangnya dari pasar gelap.
Kepala RAW (agen mata-mata India), RN Kao (Parmeet Sethi) mengetahui bahwa Pakistan sedang melakukan kejahatan dengan membuat pangkalan Nuklir. Dengan persetujuan Perdana Menteri India (Avantika Akerkar), ia memberitahu agen rahasianya di Rawalpindi, Amandeep Singh alias Tariq (Sidharth Malhotra) untuk mengetahui lebih detail dan keberadaan fasilitas bom atom tersebut.
Tariq yang di Pakistan bekerja sebagai penjahit dan berhasil menciptakan citranya sebagai orang bodoh yang baik hati. Oleh karena itu, tidak ada yang tahu ataupun curiga sedikit pun bahwa dia adalah seorang mata-mata.
Tariq jatuh cinta dengan gadis cantik namun buta, Nasreen (Rashmika Mandanna). Keduanya saling mencintai, dan langsung menikah. Tariq bekerja di toko penjahit milik paman Nasreen, Momin (Manoj Bakshi) dan mereka sering mendapat pesanan jahitan baju untuk tentara Pakistan.
Tariq menggunakan kesempatan ini untuk berbicara dengan brigadir Pakistan dan mencari tahu informasi tentang bom nuklir tersebut dan siapa ilmuwan yang memeloporinya.
Tentu saja, misinya tidak mudah karena dia harus sangat berhati-hati, agar tentara Pakistan atau intelijen tidak mengetahui kebenaran tentang dirinya. Apalagi dia memiliki masa lalu yang tragis.
Dimana ayahnya, kedapatan menjual informasi pertahanan sensitif tentang India ke Pakistan, hingga dianggap sebagai seorang pengkhianat. Tak tahan dengan sebutan itu, ayah Tariq bunuh diri dengan menembak dirinya, yang disaksikan langsung oleh Traiq yang masih berusia muda.
Penghubung Tariq di Delhi, Sharma (Zakir Hussain), terus menerus menghina Tariq dan menyebutnya sebagai putra seorang pengkhianat. Apalagi, Tariq diperkirakan tidak akan menikah dan jatuh cinta.
Namun, sebaliknya, Tariq menikah dan sangat mencintai istrinya, Nasreen dan mereka juga tengah mengharapkan seorang anak. Apa yang terjadi selanjutnya?
Kisah karya Parveez Shaikh dan Aseem Arrora ini sangat bagus dan memiliki semua syarat sebagai sebuah film komersial patriotik. Skenario yang ditulis Sumit Batheja, Parveez Shaikh dan Aseem Arrora juga cukup mencekam.
Ada film yang mirip-mirip dengan film ini belakangan ini, seperti D-DAY (2013), RAAZI (2018), PARMANU (2018), dan ROMEO AKBAR WALTER (2019). Tapi naskahnya ditulis sedemikian rupa, sehingga tidak ada déjà vu dari film-film tersebut.
Selain itu, para penulis membumbui narasinya dengan beberapa momen menegangkan, yang membuat penonton tidak jenuh, bahkan membuat makin penasaran. Dialog yang ditulis Sumit Batheja bersifat percakapan dan beberapa di antaranya menonjol karena patut mendapat tepuk tangan.
Sebagai sutradara, Shantanu Bagchi patut mendapat pujian, apalagi mengingat ini adalah film pertamanya sebagai sutradara. Dia membuat penonton terpikat, dan dalam beberapa adegan, dia meningkatkan level ketegangan dengan sangat baik.
Film juga dibumbui dengan sedikit adegan aksi, sutradara memastikan bahwa ada banyak drama dan sensasi dalam film tersebut. Cara Tariq mencoba mencari tahu tentang bom atom adalah bagian terbaik dari film ini. Humornya juga meresap dengan baik dan tidak terlihat aneh.
Sebaliknya, seluruh sudut Israel tidak dijelaskan dengan benar. Pemirsa mungkin tidak dapat memahami apa maksud di balik serangan udara yang direncanakan. Sayangnya, aksi lagi yang dilakukan Tariq kurang banyak, dan orang berharap lebih dari itu. Ini terutama karena Sidharth, dengan citra dan perawakannya yang tinggi, seharusnya bisa menjadi jagoan aksi yang bagus. Terakhir, beberapa perkembangan sulit dicerna.
MISSION MAJNU dimulai dengan baik, dengan pembuatnya menjelaskan konteksnya. Lagu romantis Tariq dan Zulfiqar cukup lucu. Film diambil setelah misi Tariq dimulai. Adegan di mana dia dengan cerdas mengekstraksi informasi dari Brigadir dan tetangga AQ Khan (seorang nenek yang tidak sengaja memberikan banyak informasi kepada Tariq, selain juga minuman teh gratis dan kue-kue) adalah adegan yang tak terlupakan di babak pertama.
Adegan di mana ayah mertua Tariq meninggal ditembak oleh teman Tariq, diedit dengan cerdas. Di babak kedua, kesenangan berlanjut saat Tariq mencapai Kahuta (sebuah daerah tempat lokasi nuklir Pakistan) untuk membuktikan bahwa Pakistan memang membuat bom atom.
Adegan di kereta, khususnya, menonjol karena sedikit ada adegan aksi. Adegan berkesan lainnya adalah saat Sharma meminta maaf kepada Tariq setelah beberapa kali menghinanya. Serta adegan penuh aksi di Bandara. Akhirnya, film berakhir dengan indah dan mengharukan.
Sebagai aktor utama, penampilan Sidharth Malhotra sangat fantastis, aktingnya tak kalah dengan penampilannya dalam SHERSHAAH. Yang patut ditonton adalah adegan di mana dia berpura-pura menjadi orang yang tidak bersalah, sambil membodohi orang Pakistan. Sang aktor terlihat cukup meyakinkan dalam berakting.
Sementara Rashmika Mandanna, juga tampil mengagumkan sebagai gadis buta yang akhirnya dinikahi Sidharth Malhotra. Dari segi kinerja, dia unggul, meskipun adegannya tak terlalu banyak. Bisa dibilang, penampilannya hanya sebatas bintang pendukung.
Teman Sidharth, Sharib Hashmi (Aslam Usmaniya), seperti yang diharapkan, dapat diandalkan dan cukup membuat orang tertawa. Kumud Mishra (Maulavi) tidak banyak penampilannya di babak pertama, namun cukup menggila di babak kedua hingga rela mati dengan meledakkan diri.
Zakir Hussain cukup bagus, begitu pula dengan Avantika Akerkar dan Avijit Dutt (Morarji Desai) meninggalkan jejak. Shishir Sharma, Mir Sarwar, Rajit Kapur, Parmeet Sethi dan Manoj Bakshi, memiliki peran yang terbatas, tetapi semuanya tampil dengan sangat baik.
Hal yang sama juga dilakukan Salim Fatehi (Rasool; ayah Nasreen) dan Ashwath Bhatt (Zia Ul Haq). Ananth Narayan Mahadevan (RK) perannya tak terlalu penting.
Secara keseluruhan, film MISSION MAJNU adalah film thriler mencekam dan menawan, karena naskah yang dbuat dengan bagus, adegan yang ditulis juga sangat cerdas, eksekusi yang ketat, dan penampilan yang mengesankan dari Sidharth Malhotra dan pemeran lainnya. Jadi, untuk yang belum nonton, silahkan nonton, karena sebagai sebuah hiburan, Mission Majnu, sangat cocok sebagai tontonan yang menghibur. Meski tak banyak menampilkan adegan lagu dan tari, layaknya sebuah film Bollywood. [mt]
Berita Lainnya